Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desa Citalang Meriahkan Hari Jadi Purwakarta ke-54

Desa Citalang Meriahkan Hari Jadi Purwakarta ke-54

Untuk memperingati milangkala Purwakarta yang ke-191 tahun dan untuk Kabupaten Purwakarta ke-54 tahun. Pemerintah setempat melaksanakan perayaan dengan pawai bersama bertemakan budaya dan tatanen. Peringatan Hari Jadi kali ini bertemakan “Purwakarta Festival 10. dengan sub tema “Pemulihan Ekonomi Masyarakat, Kebangkitan Pariwisata dan Pelestarian Lingkungan Hidup”. Kegiatan yang bertemakan budaya dan tatanen ini dihadiri oleh 17 kecamatan salah satunya Kecamatan Purwakarta yang di dalamnya memuat Desa Citalang. Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Bapak Mohamad Kosasih, S.E. dan Ibu Kokom Komariah selaku Kepala Desa Citalang. Desa Citalang sudah bersiap dari jauh-jauh hari untuk me Untuk memeriahkan milangkala Purwakarta setiap Kecamatan membawa budaya atau tataten unggulan di setiap kecamatan. Kecamatan Purwakarta, menghadirkan reog sebagai bentuk budaya. Reog Ponorogo adalah kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Reog Ponorogo dahulu berfungsi sebagai upacara adat, tetapi seiring perkembangan jaman bergeser menjadi kesenian tradisional dan teater rakyat. Saat ini reog biasa dipentaskan dalam acara pernikahan, khitanan, hari-hari besar Nasional, atau acara budaya lainnya. Satu group reog biasanya terdiri dari seorang Warok mbuat konsep perayaan pada milangka purwakarta. Tua, sejumlah Warok Muda, Pembarong, penari Bujang Ganong, dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlah kelompok reog berkisar antara 20 hingga 30-an orang dengan peran utama berada pada tangan warok dan pembarongnya. Pertunjukannya sendiri terdiri dari beberapa rangkaian yang diawali dengan 2 sampai 3 tarian pembuka, tari inti, dan tari penutup. Tarian pertama menampilkan 6 sampai 8 laki-laki berpakaian serba hitam dengan muka dipoles warna merah, yang  merepresentasikan “warok” sosok singa yang pemberani. Hal tersebut mengartikan bahwa Kecamatan Purwakarta merupakan daerah yang berani dalam mengambil perubahan ke arah yang lebih baik disetiap tahunnya. Selain dari reog adapun sejumlah penampilan budaya yang di tampilkan yaitu Tari sapu laman, tari ini diangkat dari tatanan kehidupan masyarakat melayu kepulauan Riau yang memiliki makna menginginkan budaya bersih. Sifat gotong royong adalah suatu kegiatan kebersaman yang menciptakan ikatan kekeluargaan dan persaudaraan. Masih banyak lagi penampilan-penampilan kebudayaan yang ditampilkan dalam rangka ulang tahun Purwakarta yang ke-191. Selain dari menghadirkan budaya dan tataten Kecamatan Purwakarta dihadiri oleh sejumlah perangkat kelurahan dan desa serta perwakilan ibu-ibu PKK untuk meriahkan suasana milangka Purwakarta. Kecamatan Purwakarta memiliki 9 kelurahan dan 1 desa ini bergabung bersama untuk memeriahkan acara ini. Kegiatan pawai berlangsung dari pagi hingga siang, Sebagai penutup dari kegiatan ini adanya persembahan tataten yang dibawa menggunakan dongdang untuk dibagikan kepada warga Purwakarta.

Tinggalkan Komentar

Email anda tidak akan ditampilkan. Harap isi semua yang bertanda *

Artikel Terpopuler